Semnas; Sholat Tahajud dan Efek Terapeutik Bagi Kesehatan

Kamis 13 September 2018 Program Studi Psikologi Islam melaksanakan Seminar Nasional. Dalam seminar nasional ini, Prof. Dr. Moh.Sholeh, M.Pd. selaku pemateri pertama memaparkan pengertian, sejarah, dan alasan mengapa menggunakan istilah psikoneuroimmunologi tahajud. Doktor imunologi pertama di Indonesia ini, mengatakan bahwa sistem imun karena faktor stress menjadi gangguan jantung, reproduksi, pencernaan, daya tahan, kanker dan pernafasan. Psikoneuroimunologi merupakan konsep terintegrasi mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan homeostasis. Sehat merupakan kesejahteraan antara 4 faktor yaitu fisik, jiwa, social dan ekonomi.

Rasulullah SAW nyaris tidak pernah melewatkan satu malam pun kecuali dengan shalat tahajud, bahkan di saat peperangan sekalipun. Dulu, shalat tahajud diwajibkan. Setelah turun surat Al-Muzzammil ayat 19 dan 20 baru disunatkan. Perkembangan sains membuktikan, shalat tahajud banyak manfaatnya terutama dalam kesehatan. Dalam tubuh kita ada yang namanya sistem imunya itu daya tahan tubuh. Semisal, jantung koroner secara teori kedokteran lama tidak bisa disembuhkan. Tapi, melalui imunitas imunologi tadi penyakit ini bisa disembuhkan.

Shalat tahajud yang benar yaitu dilakukan dengan khusyuk, tulus ikhlas, gerakannya seperti Rasulullah shalat kemudian kontinyu. Ketika shalat tahajud, otak kita melepaskan seritonin, beta endorsin, dan melatonin yang diproduksi otak. Ketika seseorang shalat tahajud, seritonin, beta endorsin, dan melatonin ituterproduksi.Itu yang menyebabkan kita menjadi tenang. Shalat tahajud itu kanmeditasi tingkat tinggi. Itu yang menjaga homeostasis atau kecenderungan untuk tetap dalam keadaan

Pemateri kedua dr. Eniarti, M.Sc. Sp.Kj., MMR. Dalam seminar nasional ini, dr. Eniarti, M.Sc. Sp.Kj., MMR. Memaparkan tentang psikoterapi, kesehatan jiwa, sehat jiwa, risiko dan gangguan jiwa. Manusia pada dasarnya punya fitrah suci atau fitrah baik. Kesempurnaan harus disyukuri dengan mengoptimalkan potensi. Jika manusia tidak dapat mengendalikan keinginannya dengan baik secara wajar, maka secara naluriah manusia akan mengalami penyimpangan dari fitrahnya. Manusia harus bisa membedakan keluhan dan keinginan.

Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, baik mental, spiritual, moral, maupun fisik dangan mengacu pada apa yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an dan hal-hal yang diterangkan Nabi Muhammad SAW melalui sunah beliau. Jiwa yang sehat dapat mencerminkan fisik yang sehat, demikian pula sebaliknya.Semua orang ada risiko gangguan jiwa yang dimulai dengan tanda-tanda stress yang tercermin melaui sikap senang berlebihan dan sedih berlebihan. Penelitian dalam psikologi dan kedokteran yang menemukan peran religiusitas dengan kesehatan.

Keadaan jiwa manusia yang sesuai dengan fitrah Islam yaitu kebaikan dan keimanan adalah pengantar untuk mewujudkan kesehatan jiwa. Dalam psikoterapi Islam, penyembuhan-penyembuhan yang paling utama dan sangat mendasar adalah pada eksistensi dan esensi jiwa dan spiritual manusia yang menjadikan manusia terampil, cerdas dan bijaksana.